KUALATUNGKAL– Niatan ingin meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) tak sejalan dengan apa yang diharapkan oleh peserta Penerimaan taruna STTD.
Adapun Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) menyediakan kuota untuk kabupaten tanjabbar sebanyak 3 orang, disaat dilakukan seleksi kompetisi dasar (SKD) hanya 2 0rang yang dinyatakan lulus murni atas nama Kevin Alfarizi dari Kualatungkal dan Wahyu Satyapermana dari Tebing Tinggi, sehingga kabupaten tanjabbar kekurangan 1 orang untuk memenuhi kuato permintaan dari STTD.
Secara nasional STTD menyediakan kuota sebanyak 912 orang, pada kenyataan yang lulus hanya 812 orang sehingga kekurangan kuota
” Sesuai pasing grade tanjabbar hanya 2 orang yang lulus murni, dinyatakan diterima, namun karena kekurangan kuota dibuat lah cadangan, yang cadangan itu dari 3 model penilaian 2 lepas ambang batas 1 masuk, ” Ujar Kevin Alfarizi didampingi orang tua nya. (31/08)
Atas kekurangan kuato tersebut BKD tanjabbar mendata kembali digabungkan lah yang lulus murni sebanyak 2 orang dan cadangan 24 orang sehingga total 26 orang kemudian yang cadangan 1 mengundurkan diri.
” Yang lulus murni 2 orang ini digabungkan dengan cadangan diadakan tes lagi yakni tes psikotes dan akademik, pada tes ini saya dan wahyu yang dinyatakan lulus murni diawal tetap lulus karena penilaian dilakukan langsung oleh pusat secara transparan, ” Ungkap Kevin.
Usai itu lanjut Kevin, dinyatakan lulus tes psikotes dan akademik dari tanjabbar sebanyak 14 orang, 2 lulus murni pasing grade awal dan 12 cadangan.
” Nah pada tes yang ketiga berupa tes kesehatan, fisik dan wawancara ini kita mencurigai adanya permainan, karena kita tidak tahu sama sekali nilai nya berapa, tahu tahu dinyatakan lulus sebanyak 8 orang semua nya dari cadangan,” Keluhnya.
Tak sampai disitu, Kevin beserta keluarga nya meminta data nilai kesehatan dari rumah sakit yang melakukan tes hanya saja tidak diberikan karena sudah dikirim ke pusat.
” Kita yang lulus murni pasing grade disingkirkan, karena tes ketiga itu tidak transparan hasil nilai nya diserahkan ke BKD Tanjabbar, pusat hanya menerima data dari BKD, ” terangnya.
Lanjutnya, dari yang lulus 8 orang cadangan tersebut 3 orang untuk kuota tanjabbar dan 5 orang untuk memenuhi kuota daerah lainnya, seperti padang.
Sementara itu, Siti Rahma, Orang Tua dari Kevin Alfarizi meminta kepada menteri perhubungan agar dapat melihat kasus ini, karena dirinya merasa anaknya sudah lulus murni namun disingkirkan, disini BKD Tanjabbar terindikasi bermain.
” Kita berharap kedepan jangan ada korban lagi kevin kevin yang lainnya, karena adanya dugaan permainan uang, korupsi itu harus dibasmi karena merusak mental penerus bangsa, ” tukasnya.(jordan)