KUALATUNGKAL– Fraksi Golkar DPRD Tanjabbar menyayangkan adanya 2 calon taruna STTD yang lulus bukan merupakan putra asli kabupaten tanjabbar, pasalnya masuk STTD melalui jalur pembibitan daerah itu diperuntukan untuk putra-putri asli kabupaten tanjabbar.
” Kalau hanya surat domisili itu hanya akal akalan saja, ada indikasi jalur khusus yang dilewati nya, ” Ujar Suprayogi Saiful, Anggota DPRD Tanjabbar.
Menurut Yogi, anggaran yang disediakan untuk membantu putra putri asal tanjabbar yang berprestasi, jika ada yang dari luar memanfaatkan ini, merupakan tindakan yang menyakitkan bagi putra-putri asli kabupaten tanjabbar.
” Kita ini ingin maju kan putra-putri daerah kita apa daerah orang, kedepan kita akan evaluasi ulang anggaran yang diperuntukan untuk beasiswa berprestasi ini, ” Ungkapnya.
Sebelumnya, polemik penerimaan taruna sekolah tinggi transportasi darat (STTD) jalur pembibitan daerag kabupaten tanjabbar terasa janggal. Usai tak diluluskan peserta lulis PG murni atas nama Wahyu Satyapermana dan Kevin Alfarizi yang merupakan standar penerimaan CPNS berdasarkan standar dari BKN.
Anehnya, ada 2 peserta calon taruna STTD yang lulus mengambil jalur pembibitan kabupaten tanjabbar berasal dari kota jambi, hal tersebut diketahui dilihat dari data yang bersangkutan, masing masing atas nama Firdaus Nur Safe’i no pendaftaran 1742997188, lahir di kota jambi, 13-04-2001 (L) pendidikan terakhir SMA N 5 Kota Jambi, jurusan IPA, program studi yang dipilih D-III lalu lintas dan angkutan jalan, dan Muhamad Iqbal, no peserta 1208948770, lahir di Kota Jambi 01-02-2000 (L) pendidikan terakhir SMA N 3 Kota Jambi, program studi yang dipilih D-IV transportasi darat.(red)