Opini Redaksi :
Memang terlalu dini jika kita bicara soal realisasi janji politik Bupati Anwar Sadat dan Wakil Bupati Hairan untuk periode 2021-2024. Apalagi saat ini Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kabupaten tanjabbar 2021-2026 belum menjadi sebuah produk Peraturan Daerah (Perda).
Namun berdasarkan informasi bahwa RPJMD tahun 2021-2026 lebih dominan terfokus pada program insfrastruktur (Proyek_red), sedangkan untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan sosial masyarakat cenderung skala nya kecil.
Perlu menjadi perhatian untuk pemimpin tanjabbar, bahwa kabupaten tanjabbar ini masih setia berada di urutan kedua kabupaten termiskin dalam provinsi jambi yang mencapai 30 ribuan jiwa warga miskin, apabila program dalam RPJMD nantinya lebih dominan ke Insfrastruktur maka dirasa akan sulit menghindari kategori kabupaten termiskin dengan mengkesampingkan pembangunan manusia nya dan menciptakan program peningkatan ekonomi masyarakat. Ditambah lagi masa pandemi covid 19 ini sangat penting memikirkan soal peningkatan ekonomi masyarakat dan kesejahteraan sosial masyarakat. Sedangkan untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten tanjabbar berada di urutan ke 7 dibawah kabupaten tanjab timur diangka 67,13 %
Yang menjadi pertanyaan terhadap 2 program yang di sampaikan dalam janji politik kampanye nye mungkin itu berkaitan dengan peningkatan ekonomi masyarakat khususnya petani, adapun program tersebut ingin mencetak lahan baru sawah 1000 hektar pertahun untuk membuat kabupaten tanjabbar swasembada beras, yang menjadi pertanyaan dimana lokasi lahan cetak sawah baru tersebut, ? Dan dimana pangsa pasarnya, sedangkan untuk petani padi wilayah senyerang saja tidak ada pangsa pasarnya sehingga pemkab mengambil kebijakan ” malas mikir ” yang hanya mewajibkan ASN membeli beras petani senyerang tanpa ada mencari solusi pangsa pasar diluar sana dengan harga yang mampu bersaing tentunya harus mengutamakan kualitas beras itu sendiri jika ingin bersaing di pangsa luar dan yang kedua ingin menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat tanjabbar khususnya generasi milenial.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, dikabupaten tanjabbar 2-3 dari 100 penduduk usia kerja sedang menganggur, angka meningkat yang semula ditahun 2018 sebesar 2,46 %. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) laki-laki sebesar 2,71 % dan TPT perempuan sebesar 2,60 % .
Semoga saja dua hal tersebut tidak dikesampingkan dengan apa yang sudah dijanjikan ke masyarakat disaat janji politik itu diucapkan, karena itu sangat keterkaitan dengan yang namanya peningkatan ekonomi masyarakat maupun kesejahteraan sosial masyarakat tanjabbar.
Mari sama sama kita nantikan apakah dengan waktu yang relatif singkat ini mampu menjabarkan dan merealisasikan visi misi nya dengan terobosan maupun inovasi bukan hanya sekedar kegiatan rutinitas yang monoton (***)
Penulis : Pemred Jambivalen.Com