Kuala Tungkal – Jambivalen.com. Hasil akhir Pembangunan jembatan pelabuhan dagang menuju desa brasau yang dilaksanakan oleh PT. Dasal Jaya Bersama menjadi polemik dikalangan masyarakat sebab dinilai tidak sesuai dengan spesifikasi jembatan pada umumnya.
Kegiatan Bidang Bina Marga PUPR yang dilaksanakan selama 150 hari kalender dengan pagu 4,8 M dan dikontrakkan senilai Rp.4.713.760.000,00 ini seharusnya memiliki 32 titik pemancangan tiang pancang baja dengan tebal 10 mm, diameter 400 mm dengan panjang 20 M.
Tidak dipersyaratkannya peralatan untuk mendukung kegiatan pemancangan di dokumen lelang pada pekerjaan tersebut tentu berpengaruh pada pelaksanaan pekerjaan dilapangan, bilapun terdapat analisa alat pemancangan sudah diluar ketentuan lelang sehingga spesifikasi teknis pekerjaan terabaikan dengan kesalahan dalam menentukan peralatan pendukung dalam lelang pekerjaan tersebut.
Kejanggalan pelaksanaan Pembangunan jembatan pelabuhan dagang menuju desa brasau bermuara polemik terjadi sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan mengingat tidak dipersyaratkannya peralatan pemancangan menjadi pertanyaan penggunaan alat tersebut beserta analisa alat dalam dokumen penawaran kegiatan tersebut. “Begitulah kira – kira, lalu salah siapa?” cetus ketua LSM LPA2DP, Mukhtar. AB. ( J-Ambivalen)