KUALATUNGKAL-– Pemkab Tanjabbar dalam Momentum Perhelatan Akbar Musabaqoh Tilawatil Qur’an ke 50 tingkat Provinsi jambi ini, juga turut serta mempromosikan salah satu destinasi wisata andalan Titian Orang Kayo Mustiko Rajo Alam (Wfc).
Salah satu upaya nya dengan melestarikan transportasi tradisional becak kayuh yang merupakan satu satu nya diprovinsi jambi, namun pemkab juga mesti memikirkan langkah bagaimana upaya meningkatkan pendapatan para pengayuh becak ini yang semakin hari semakin sulit.
Hendri, salah satu pengayuh becak menyebutkan saat ini pendapatan para pengayuh becak sangat minim.
” Ya tidak tetat lah berapa dapat sehari, sekarang ini sudah sepi orang mengunakan becak, dapat sehari Rp 50 ribu saja sudah sangat bersyukur, ” Ujarnya.(01/10)
Terpisah Bupati Tanjabbar, Anwar Sadat menyebutkan bahwa pemkab sangat ingin melestarikan becak sebagai kendaraan tradisional, apalagi momentum ini lah saat nya.
” Nanti kita buatkan bagaimana regulasi nya agar becak bisa lestari menjadi transportasi tradisional wisata yang masuk ke WFC ini, serta pendapatan para pengayuh becak bisa baik, ” tukas nya yang juga turut didampingi Wakil Bupati, Hairan. (red)