KUALATUNGKAL- Proyek gedung banggar mulai berpolemik terkait muncul nya statemen dari Ketua DPRD Tanjabbar, Mulyani Siregar yang ingin membatalkan proyek puluhan miliar tersebut. Yang terkesan tidak menenuhi azas kepentingan yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat, ditambah lagi saat ini merebak nya wabah corona sehingga membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk penanggulangan dan pencegahan nya. Wabah ini sangat berdampak pada perekonomian masyarakat.
Namun proses tender gedung banggar senilai 10,1 M terus bergulir hingga ketahapan pembukaan dokumen penawaran dan tahapan evaluasi.
Kuat dugaan proyek tersebut sudah dikapling oleh salah seorang pengusaha “kuat” asal Kota Jambi. Pasalnya dari pantauan melalui portal LPSE Kab. Tanjab Barat, Rp.10.092.622.803,77 adalah harga penawaran PT. JAMBI EMAS MEGA PRATAMA yang merupakan satu-satunya penyedia yang meng-upload ‘dokumen rhs‘ menawar pada lelang pekerjaan tersebut yang saat ini masih tahapan evaluasi administrasi.
“ Bukan cerita baru kalau penyedia hanya 1 (satu) dalam lelang proyek di Tanjabbar, kita cuma bisa senyum itu hal yang biasa, ” Ujar Ketua LSM-LPA2DP, Mukhtar.
Menurutnya, banyaknya kritikan bahkan ketua DPRD Kab. Tanjab Barat pun menyuarakan seharusnya menjadi pertimbangan untuk yang memiliki kebijakan dalam menyikapi situasi ditengah – tengan COVID-19 mewabah hingga tak terkesan terlalu lebih mementingkan kepentingan lain dari kepentingan masyarakat.
“Bila terus dilaksanakan maka akan menimbilkan stigma bahwa pemilik kebijakan memang acuh pada kepentingan masyarakat, DPRD yang tak lebih sekedar pencitraan dalam menyuarakan, ” tukasnya.(red)