KUALATUNGKAL- Pada saat kampanye lalu Bupati Anwar Sadat menjanji kan akan menjadikan kabupaten tanjabbar menjadi swasembada beras, namun kenyataan nya memasuki tahun kedua memimpin kabupaten tanjabbar ini justru berputar terbalik dengan apa yang dijanjikan kepada masyarakat petani.
Mengutip salah satu media Online, Jurnal Bidas, Anwar Sadat menyebutkan bahwa daerah lain bisa swasembada beras kenapa daerah tanjabbar tidak bisa, dirinya akan menerapkan jual beli hasil pertanian hingga mampu menjaga standarisasi harga yang selalu menjadi keluhan masyarakat.
” Jangan giliran bertanam harga stabil, giliran masa panen justru harga anjlok. Disini sistem jual-beli akan diterapkan, dalam artian pemerintah wajib membeli hasil tani dari masyarakat hingga mengatur pemasaran. Jadi kedepan Tanjabbar mampu swasembada beras, ” Ujar nya tempo silam.
Lanjutnya, Beras merupakan bahan makanan pokok, tanjabbar memiliki lahan yang luas, potensi alam, serta kemampuan menciptakan swasembada beras. Kedepan dirinya berniatan ingin ciptakan minimal 1000 Ha cetak sawah, ” Ucapnya didepan ratusan pasang mata pendukung nya
Yang saat ini terjadi justru Petani di 2 desa di Kecamatan Senyerang enggan turun ke sawah pada musim tanam tahun 2022 ini. Alasannya selain obat rumput yang mahal juga harga beras yang tak stabil hingga saat ini.
Dua desa tersebut adalah desa Sungai Kepayang dan Desa Kempas Jaya.
Kepala Desa Sungai Kepayang Taufik Rahman membenarkan jika petani di wilayahnya pada musim tanam 2022 ini tidak turun ke ladang alias tidak ke sawah.
” Iya 50 persen lebih Petani di Desa Sungai Kepayang tidak kesawah lagi,” ujarnya
Dikatakannya, dari 5 kelompok tani yang ada di Desa Sungai Kepayang hanya 2 kelompok tani yang kesawah tahun ini.
” Di desa kami, dari 5 kelompok tani hanya 2 kelompok tani yang kesawah, ” ungkapnya.
Lebih lanjut Taufik mengaku jika alasan para petani yang tidak turun kesawah ini lebih karena obat rumput mahal, sehingga para petani tidak sanggup membeli untuk membersihkan sawah nya pratanam.
” Racun rumput mahal, apalagi harga beras murah jadi para petani ngedrop untuk kesawah tahun ini,” ujarnya. (red)