KUALATUNGKAL-jAmbivalen.com- Proyek intake air bersih yang dilaksanakan pada masa Bupati Safrial periode ke 2 ini tak kunjung mengalirkan air bersih seperti yang dipastikannya, hingga saat ini pihak Dinas PUPR masih berkutat lakukan perbaikan pada jaringan pipanisasi lama yang mengalami kerusakan dengan tidak diketahui dari mana sumber anggarannya.
Pasalnya, diketahui perbaikan yang dilaksanakan oleh Dinas PUPR saat ini merupakan perbaikan pipanisasi terdahulu yang tak termasuk dalam item pekerjaan intake air bersih 2018 lalu. Dan tak pernah dianggarkan dana revitalisasi pipanisasi di tahun anggaran 2019 ini.
“Pekerjaan tersebut telah menguras hampir Rp 500 miliar dari APBD Tanjabbar, dan tak kunjung selesai sementara perbaikan pipanisasi yang saat ini dilaksanakan tidak pernah dianggarkan dalam APBD 2018 dan APBD 2019 ini. Sehingga sumberdana perbaikan tersebut terkesan misterius, ” Ungkap pengamat pembangunan dan pemerintahan, Syarifudin AR.
Menurutnya, hal ini semestinya tidak terjadi sekalipun air bersih merupakan kebutuhan yang sangat mendesak bukan berarti menghalalkan segala cara.
” Pemkab Tanjabbar harus segera mengklarifikasi dan mempertanggungjawabkan sumber dan yang digunakan untuk perbaikan pipanisasi saat ini. Air bersih bukan tentang cerita ‘Robin Hood’, ” Sebutny
Dihubungi terpisah, Anggota Banggar DPRD Tanjabbar, Hamdani, menyebutkan untuk anggaran air bersih tahun 2019 ini tidak ada lagi, namun tahun 2019 pemkab menjanjikan air bersih mengalir.
” Kalau soal anggaran perbaikan pipa lama saya tidak tahu ada apa tidak nanti saya cek dulu buku nya, atau bisa langsung tanya ke PU soal teknis nya yang lebih tahu, ” Kilahnya.
Hal senada juga dikatakan, Ketua DPRD Tanjabbar, Faisal Riza menyebutkan untuk anggaran tahun 2019 ini tidak ada lagi dianggarkan untuk air bersih. ” Tidak ada lagi ada dalam APBD 2019 soal air bersih, kan semua sudah selesai penganggaran di 2018, ” tukasnya.(jA01)