KUALATUNGKAL-jAmbivalen.com- Proses penghitungan suara sampai saat ini masih berlangsung di KPU, namun secara internal masing-masing partai sudah memiliki gambaran angka yang diperoleh. Untuk caleg DPR RI Gerindra dapil jambi, di kabupaten tanjabbar perolehan suara terbanyak dikantongi oleh Ir H. A.R Sutan Aidil Hendra. MM (SAH).
Untuk suara SAH dengan no urut 1 perolehan suaranya dikabupaten Tanjabbar sebanyak 5.667, no urut 2 Sri Budiyati mengantongi suara sebanyak 2.084 dan Muradi no urut 3 mengantongi suara sebanyak 907 itu semua berdasarkan hitungan dari internal DPC Gerindra Tanjabbar.
Raihan perolehan suara SAH di tanjabbar tak lepas dari program yang dilakukannya berupa bea siswa di provinsi jambi khususnya kabupaten tanjabbar yang diperjuangkan nya di DPR RI periode 2014-2019, sehingga SAH itu dijuluki bapak beasiswa.
Berdasarkan data yang dihimpun di internal DPC Gerindra Tanjabbar, perolehan suara partai gerindra untuk DPR RI sebanyak 6.507, dan suara perolehan caleg sebanyak 17.396 sehingga ditotalkan perolehan suara partai dan caleg Gerindra ditanjabbar sebanyak 23.903.
Ketua DPC Gerindra Tanjabbar, Faisal Riza mengatakan, pihaknya sudah menghitung secara internal perolehan suara caleg gerindra untuk DPR RI Dapil Jambi di kabupaten tanjabbar.
” Ya SAH raih suara terbanyak dibandingkan caleg caleg lainnya , raihan itu berkat perjuangan SAH yang bergelar bapak bea siswa, ” Ujarnya Faisal Riza.(27/04)
Tentunya jika sudah berdasarkan hitungan KPU nantinya, SAH kembali duduk di DPR RI Periode 2019-2024 akan banyak membawa program- program yang bersumber dari APBN untuk provinsi jambi, khususnya kabupaten tanjabbar ini.
” Harapan masyarakat tanjabbar yang memilihnya tentu akan berharap program yang berkesinambungan dari pusat untuk tanjabbar, khususnya pemberian bea siswa bagi masyarakat akan lebih ditingkatkan, ” bebernya.
Lanjut, Ketua DPC Gerindra Tanjabbar ini, Ia meminta semua pihak menghormati hasil perhitungan rekapitulasi suara, dan jangan ada pihak-pihak yg mencoba merusak kondisi internal Partai Gerindra dengan menyampaikan data-data yang tidak benar dan tidak sesuai fakta.
” Mesti nya kita itu menyampaikan data yang benar sesuai dengan fakta, jangan data yang mengada- ngada, ” tukasnya. (jA01)