KUALATUNGKAL-jAmbivalen.com- Merasa gerah belum selesai nya persoalan air bersih dikabupaten tanjabbar, puluhan mahasiswa atas nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjabbar turun kejalan melakukan aksi demo ke kejaksaan kualatungkal.
Persoalan tersebut didasari hampir Rp 500 miliar APBD Kabupaten tanjabbar yang sudah digelontorkan sejak tahun 2007 -2010 diperiode partama Bupati Safrial menjabat yang bernama proyek Multiyears sayangnya program tersebut dinyatakan gagal.
Kemudian diperiode kedua Safrial menjabat kembali digelontorkan tahun 2017 sebesar Rp 34 miliar dengan merevitalisasi air bersih teluk pengkah, tahun 2018 di kucurkan lagi dana APBD untuk air bersih yang dibagi menjadi tiga item, yang pertama penambahan jaringan transmisi dan distribusi kualatungkal-roro senilai Rp 9,5 miliar, kedua peningkatan kapasitas IPA dan Intake Tebing tinggi sebesar Rp 36,6 miliar, dan ketiga peningkatan akses jaringan air bersih senilai Rp 46,5 miliar.
Ketum PMII Tanjabbar, Zainurrohman mendesak kepada Kejari untuk mengawal serta mengusut tuntas Kasus pipanisasi di kabupaten Tanjabbar.
” Kita mendesak kasus ini diusut tuntas sampai ke akar akarnya, jangan sampai kasus ini terhenti hanya sampai dibawah, ini ada tanggung jawab Bupati disini, ” Ujarnya. (03/04)
Selain itu, Kata Zainurrohman, PMII meminta penjelasan terkait air bersih yang belum terealisasi sampai akhir tahun 2018, padahal jelas jelas tahun anggaran 2018 sudah lama habis kenapa air bersih tak kunjung mengalir.
” Mana janji mu Bupati yang bicara akhir 2018 air bersih itu mengalir, bukti nya mana jangan asal bicara ini uang rakyat jangan semena mena mengunakannya ada pertanggung jawaban nya kepada rakyat, ” tegasnya.(jA01)