KUALATUNGKAL- Problem klasik yang selama ini sulit untuk dituntaskan yakni untuk mengentaskan permasalahan kemiskinan dan pengangguran. Selama ini Pemkab hanya terfokus pada insfrastruktur namun itu tidak disertai dengan peningkatan perekonomian masyarakat sehingga angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi. Sulitnya lapangan kerja menjadi momok bagi masyarakat untuk mencari kerja sedangkan begitu banyak nya perusahaan yang berkiprah di kabupaten yang terkenal kaya dengan sumber daya alam nya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 untuk kemiskinan kabupaten Tanjabbar masih diangka dua digit persis nya 11,32 persen dan itu tertinggi kedua setelah kabupaten Tanjab timur.
Sedangkan tingkat pengangguran umur 15 tahun ke atas tamatan SD kebawah sebanyak 1.455, SLTP sebanyak 1.140, SLTA ke atas sebanyak 1.422, Kejuruan 749, S1-S3 sebanyak 205, ditotalkan sebanyak 4.971.
Muklis yang merupakan salah satu kandidat Bacabup Tanjabbar berkomitmen mengentaskan persoalan kemiskinan dan pengangguran di Tanjabbar.
Menurut Muklis, kemiskinan dan pengangguran merupakan permasalahan sosial, yang sampai sekarang masih belum terselesaikan.
“ Ada 3 langkah yang mesti dilakukan, yakni Intervensi Skill atau keterampilan, Intervensi manajemen termasuk akses pasar, dan penguatan modal atau memberikan bantuan pendanaan untuk modal, “ Ujar Muklis.
Selain itu kata Muklis, pemerintah harus mampu memberikan ruang dan akses yang besar kepada para pencari kerja, yang jumlah nya berpotensi meningkat setiap tahun nya.
“ Kita wajib menerbitkan perda serapan tenaga kerja lokal minimal 30 persen untuk penduduk lokal bagi setiap investasi, “ Ungkapnya.
Muklis pun menargetkan mengembangkan 1000 wirausaha muda setiap tahun nya dan juga akan mengembangkan ekonomi berbasis kelembagaan keagamaan seperti masjid, majelis ta’lim dan lembaga agama lainnya.(red)