KUALATUNGKAL– Belanja pembangunan tahun 2021 kabupaten tanjabbar terjun bebas dari porsi anggaran tahun 2020. Hal tersebut dampak dari bencana non alam covid 19 yang membuat alokasi bagian dana dari pusat mengecil penerimaan nya dari tahun 2020.
Untuk tahun 2020 belanja pembangunan mencapai kurang lebih Rp 400 miliar, sedangkan untuk alokasi belanja pembangunan tahun 2021 hanya sebesar Rp 160 miliar.
” Ya tahun ini sangat kecil untuk belanja modal (Pembangunan_red) kisaran Rp 160 miliar, untuk PU mendapatkan alokasi sebesar Rp 114 miliar, ” Ujar Anggota Komisi III DPRD Tanjabbar, M.Zaki.(10/2)
Menurut Zaki, pendapatan daerah dari alokasi pusat seperti DBH, penerimaan pajak dan lain nya itu menurun drastis.
” Kita berharap dengan kecil nya anggaran untuk pembangunan dapat dimaksimal kan dengan baik, ” Ungkap Zaki.
Selain itu, untuk honor guru SD-SMP yang awal pengusulan hanya Rp 6 ribu perjam dinaikan waktu pembahasan menjadi Rp 8 ribu perjam, guru madrasah juga dinaikan dari Rp 250 ribu naik Rp 300 ribu perbulan.
” Tahun 2020 kan honor guru SD-SMP perjam nya Rp 8 ribu, tapi usulan pemkab turun Rp 6 ribu perjam, ya kita kembalikan lagi menjadi Rp 8 ribu perjam, kenapa pula itu yang diturunkan usulan nya, ” tukasnya. (red)